Pages

Monday, June 28, 2010

Pelaut Di Neraka - 11 Cerita Dari Jerman

Sudahkah kalian dengar dongeng tentang pelaut di neraka?

Suatu ketika, seorang pelaut masuk neraka. Ketika hidupnya pelaut ini memang jahat. Beberapa waktu tinggal di neraka, ia mulai merasa bosan.

Suatu saat, ia sedang duduk-duduk memandang sekelilingnya. Di depannya, di atas sebuah bangku, duduklah beberapa setan. Mereka duduk membelakangi pelaut itu. Ekor-ekor mereka yang panjang-panjang itu menggantung ke bawah. Ekor-ekor setan rupanya seperti ekor lembu. Pada ujungnya berumbai rambut.

Apa yang dilakukan pelaut itu? Hati-hati sekali ia mengambil ekor-ekor setan itu dan mulai melilit rumbai-rumbainya. Ia tidak berpikir apa-apa. Tangannya bekerja sendiri dengan otomatis. Rumbai-rumbai rambut diikat, dipintal dan dililit dengan teliti.

Pekerjaan melilit dan memintal itu sudah biasa dilakukannya dulu di kapal. Di kapal memang banyak barang-barang yang perlu diikat-ikat. Untuk itu pelaut-pelaut memerlukan beratus-ratus meter tali tambang yang kuat sekali dan harganya tentu sangat mahal.

Kadang-kadang terjadi, tambang itu aus pada satu bagian karena terlampau tua, dan tambang itu karena sudah aus dan lapuk, menjadi putus. Apa yang diperbuat pelaut-pelaut itu? Membuang tambang itu yang begitu mahal? Tidak! Menyambung kedua bagian yang lepas itu dengan mengikatnya kuat-kuat? Tidak juga, karena tambang dengan simpul ikatan itu, tidak dapat lagi melalui lubang-lubang tiang besi.

Dan pelaut itu menunjukkan kepandaiannya yang istimewa itu. Ia mengambil kedua bagian tambang yang lapuk dan aus dan ia mulai menguraikan serabut-serabut tambang dan memintal dan melilit-lilitnya. Begitu seterusnya, menguraikan serabut, memintal dan melilit-lilit, sampai agak lama. Sesudah itu tambang yang putus tadi telah tersambung lagi dengan kuat, seolah-olah sebelumnya tidak putus.

Jadi benar-benar ia ahli dalam pekerjaan itu. Ekor-ekor setan itu kini terikat jadi satu dalam jalinan yang erat dan rapih. Setelah beberapa lama, setan-setan itu berdiri dan mereka hendak berjalan, masing-masing ke jurusan lain.

Aduuuhhhh! Oooohhhh! Auuuuu! Mereka panik dan menjerit sekeras-kerasnya. Setan-setan itu berusaha menguraikan ikatan itu, tapi tak berhasil. Mereka memaki-maki dan mengutuk serta menjerit.

Belum pernah terjadi keributan sehebat itu di neraka. Setan-setan itu berteriak dan bertingkah seperti orang ngamuk, yang hilang akalnya. Suara hiruk pikuk itu sampai terdengar oleh kepala setan. Ia hilang kesabarannya ketika menyaksikan sendiri, apa sebabnya keributan itu.

"Siapa yang kurang ajar itu? Siapa yang melakukan hal ini?" Ia berteriak marah sekali.

Dengan perasaan terkejut dan campur takut, pelaut itu mengakui perbuatannya. Kepala Setan begitu marah, sehingga ia langsung memegang leher pelaut itu dan melemparkan keluar dari neraka.

"Enyah kau dari sini! Mulai sekarang tak seorang pelaut pun boleh masuk kemari." Ia menggeram penuh kemarahan.

Dan larangan itu sampai sekarang masih berlaku. Tidak seorang pelaut pun diijinkan masuk ke neraka.

No comments:

Post a Comment